Thursday, 4 October 2007

Tabrani : Rusli VS Thamsir

TABRANI RAB
Sudah lama saya tak mendengar bahwa Rusli ingin bertemu Thamsir. Apa kata surat kabar Riau Tribune (Sabtu, 22/9)?
“Rusli ingin jumpa Thamsir. Keinginan Gubernur Riau HM Rusli Zainal, SE,MP untuk bertemu Bupati Inhu Drs. HR. Tahmsir Rachman, MM agaknya belum kesampaian. Ketika Rusli mengadakan safari Ramadhan ke Rengat, Thamsir justru menghadiri acara zikir bersama Presiden SBY di istana negara Jakarta”. Dulu waktu Thamsir Rachman ingin menjadi bupati sayapun ikut juga berpidato “Pilihlah Thamsir Rachman”. Ini tak ada ujung tak ada pangkal Rusli ingin berjumpa Thamsir. Karena Rusli ini leting anak Camat, seperti saya dan Rivai Rahman. Bahkan begitu antusiasnya keinginan untuk bertemu ini, Rusli Zainal dan pejabat lainnya foto bersama pengurus Masjid Al Munawarah, saat melakukan safari Ramadhan ke mesjid tersebut. Tentu saja Rusli Zainal seorang politikus yang penuh dengan perhitungan. Sebetulnya Indragiri Hilir dan Hulu ini dulu satu kabupaten, dipecah menjadi dua. Begitu pula pimpinan partainya. Yang satu Rusli Zainal, yang ketua Golkar dan satu lagi Thamsir Rachman. Mendempet ke SBY. Kalau inilah yang terjadi memang Rusli ingin mendekatkan jarak antara Rusli dan Thamsir. Dan kita lihat orang-orang yang masuk ke kubu SBY terlindung daripanas politik seperti Urba Ningrum sekalipun dicium-cium oleh pengadilan korupsi tapi karena lengketnya dengan SBY tak tolok dia dooo..

Tapi main politik yang mempermainkan instrumentasi Gubernur dengan Bupati belum pernah terjadi. Begitu pula dulu ketika saya kampanye untuk Thamsir Rachman saya tahu betul bahwa dia punya keyakinan terhadap dirinya sendiri. Berkali-kali ketika Thamsir datang ke Pekanbaru, Rusli tak ada, begitu pula ketika Rusli datang Thamsir tak ada. Ini namanya politik aaummm cakkk....

Kalau Pilkada ini nanti jadi, Indragiri Hulu ini merupakan resistensi bagi Rusli Zainal. Karena itulah jauh-jauh sebelumlah sudah dicari aummm cakkk. Akses ke SBY via Thamsir rupanya nilai koreksi Rusli Zainal tetap juga. Apa katanya (Riau Pos, 22/9)? “Saat Gubernur Riau HM Rusli Zainal, SE, MP menyerahkan bantuan untuk tim Persires di Gedung Sejuta Sungkai Rengat sebesar Rp. 1 miliar, Gubri sempat mengungkapkan kekesalannya akibat tidak adanya pejabat di lingkungan Pemkab Inhu yang hadir untuk menerima bantuan. Kita harus membedakan mana kepentingan untuk masyarakat banyak, mana untuk kepentingan yang lain, saya hadir disini dan menyerahkan bantuan atas nama sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat dan ini sudah ada aturannya. Bahkan Gubri dalam acara penyerahan bantuan untuk tim Askar Narasinga yang baru saja menjadi juara satu devisi II PSSI ini, sempat menanyakan ke undangan yang hadir, mengapa Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Inhu tidak datang. Dalam beberapa kesempatan terdahulu, saat pemberian bantuan hanya Wakil Bupati yang hadir sedangkan dinas terkait seperti kepala dinasnya tidak datang. Nanti kalau tidak dikasih bantuan dikatakan Pemprov Riau berpihak dan diskriminatif terhadap daerah ini. Seharusnya kita dalam mengambil sebuah keputusan harus punya landasan utamanya adalah untuk kepentingan masyarakat. Dari undangan yang hadir dalam penyerahan bantuan tersebut, Gubri juga menyentil sedikitnya kehadiran manajemen dan pemain persires. Bahkan ruangan Gedung Sejuta Sungkai yang berkapasitas 300 orang tersebut, hanya diisi puluhan orang saja. Dan undangan yang hadir lebih banyak berasal dari rombongan tim safari Ramadhan Gubri. Lebih baiklah mereka bermain “Tam tam buku, beleret tangkap lima, mata pendil, mata paku, orang belakang tangkap satu”.

Kalau sudah azan magrib, maka sayapun melihat Rusli Zainal memang hebat. Siapapun jadi Gubernur maka pastilah sembilan bahan pokok naik juga, kereta api kelas 3 ditiadakan. Sikit lagi DAU Riaupun habis. Kalau menjadi Gubernur kere, untuk apa jadi Gubernur. Banyak proyek pemerintah, ada yang menyatakan proyek sapi sudah gundul, ada lagi berita menyatakan pencabutan kelapa sawit akan tetap dilakukan. Riau ini memang hebatlah. Komisi I DPRD Kalimantan Timur studi banding ke kabupaten Kampar.

Kalau Rusli mau ketemu tapi Thamsir tidak mau ketemu, tentu ini igat namanya. Sudahlah berbaik-baik sajalah. Kalau perlu hasil pertemuan berdua ini nanti menunjuk saya jadi Cagubri. Kan hebat tu... Tak ada do, Bupati Inhil, watergate, Bupati Bagan Golkar jelas betul, Bupati Siak yaa... adalah PDInya tapi ada juga Golkarnya. Apalagi Walikota Dumai Golkar, Bupati Inhu memang bukan Golkar tapi satuse dengan kita walaupun dia PKB. Nah, apalagi ngapain mau jumpa Thamsir segala.

Pokoknya sudahlah..... Pak Bupati Inhu dan Pak Gubernur Rusli Zainal “Tam tam buku, beleret tangkap lima, mata pendil, mata paku, orang belakang tangkap satu”.***



No comments: